Korban Tewas Banjir di Thailand memcapai 366 Orang

Bangkok - Banjir yang melanda Thailand sejak pertengahan Juli menewaskan 366 orang dan 113.000 lainnya mengungsi dan menyebabkan hampir 2,5 juta orang kehilangan mata pencaharian, kata badan penanggulangan banjir.

Thailand, Selasa (25/10), mengumumkan libur selama lima hari untuk memberikan kesempatan kepada penduduk menyelamatkan diri dari banjir yang mendekati Bangkok. Sementara pihak berwenang memerintahkan evakuasi segera.

Kabinet mengumumkan 27-31 Oktober sebagai hari libur di Bangkok dan 20 provinsi lainnya yang dilanda banjir terburuk dalam 50 tahun sementara gelombang tinggi di Teluk Thailand pada akhir pekan ini dapat mempersulit usaha-usaha untuk mengalirkan air dari daerah rendah ibu kota itu.

Banjir memaksa ditutupnya tujuh kawasan industri di provinsi-provinsi Ayuttahaya, Nonthaburi dan Pathum Thani, yang berbatasan dengan Bangkok, Kerugian di kawasan tersebut diperkirakan mencapai 3,2 milar dolar AS, merusak jaringan pasokan dan menyebabkan 650.000 karyawan tidak dapat bekerja.

Kabinet mengumumkan anggaran sekitar 7,3 miliar dolar AS untuk membantu proyek-proyek perumahan memperbaiki kerusakan-kerusakan apabila banjir surut.

Banjir menewaskan sedikitnya 366 orang sejak pertengah Juli dan menggangu mata pencaharian hampir 2,5 juta orang, dengan lebih dari 113.000 orang tinggal di tempat-tempat penampungan sementara dan 720.000 orang membutuhkan pengobatan.

Dua bandara utama Bangkok hari ini tetap buka, tetapi maskapai penerbangan Nok Air, mayoritas milik Thai Airways International Pcl, mengatakan pihaknya menghentikan operasi penerbangan domestik dari bandara Don Muang sampai 1 November.

Thai Aiways mengataksn pihaknya sedang mempertimbangkan pengurangan jumlah penerbangannya dari bandara utama Suvarnabhumi karena menyangkut masalah staf.

Bagian-bagian dari distrik-distrik Don Muang, Lak Si dan Sai Mai terendam sejak Sabtu. Pusat penanggulangan banjir berkantor di Don Muang dan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, Selasa mengatakan kantor itu mungkin harus dipindahkan.

Badan itu mendesak penduduk di perumahan Muang Ake, Bangkok utara pindah, Selasa setelah tembok penahan banjir di provinsi Pathum Thani ambruk, yang menambah ketegangan di ibu kota itu.

Gubernur Bangkok Sukhumbhand Paribatra, kemarin mengeluarkan peringatan bahwa banjir baru akan melanda distrik Bang Phlad, barat Sungai Phraya dan lebih dekat dengan pusat bisnis ibu kota itu.

Di Bang Phlad terdapat toko-toko swalayan, universitas-universitas dan rumah-rumah sakit. Rumah Sakit Sirijad tempat raja Thailand dirawat lebih dari dua tahun terletak dekat lokasi itu.

Ratusan orang diungsikan akhir pekan lalu ketika air di daerah pinggir Lak Si dan Dong Muang mencapai ketinggian dua meter.

Seorang pejabat Bank of Thailand mengatakan belum ada keputusan dibuat tentang apakah bank-bank komersial dan pasar-pasar keuangan akan ditutup. Sedikitnya 227 cabang bank terpaksa tutup, sebagian besar di provinsi-provinsi utara Bangkok.